Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA “MGMP REBORN” (sebuah pengantar)

Gambar
(Sumber Foto: FB GTK) APA, MENGAPA, DAN BAGAIMANA “MGMP REBORN” (Oleh Muh Zuhri-Guru SMA Negeri 2 Boyolali, Jateng) Istilah atau program “MGMP REBORN” diungkapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Supriano. Reborn memiliki arti terlahir kembali. MGMP reborn antara lain dilatari kurang optimalnya kegiatan MGMP. Bahkan ada guyonan kepanjangan MGMP adalah “Makan, Guyon, Minum, Pulang.” Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kegiatan dan fungsi MGMP adalah dengan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zonasi.  Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, Supriano mengutarakan bahwa untuk menjawab tantangan revolusi industri keempat yang harus dilakukan adalah proses pelatihan guru. Kebijakan zonasi melatari pelatihan guru di masing-masing zona. MGMP dilaksanakan dengan sistem in, on, in, on yang setara dengan 82 jam pelajaran atau terakui dengan 2 kredit. Harapannya dengan pendekatan MGMP bisa menjadi solusi para gur

RPP BAHASA INDONESIA MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PBL TEKS CERAMAH

Gambar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA N egeri 2 Boyolali                            Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X1/Ganjil Materi Pokok : Teks ceramah Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit (2X pertemuan) A.     Kompetensi Inti K1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. K2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. K3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, ceramahal, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,   kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena d