Ini Penyebab Siswa Berprestasi Dan Dapat Lulus SNMPTN
Ini Penyebab Siswa Berprestasi Dan Dapat Lulus SNMPTN - JAKARTA - Siapa bilang sebuah prestasi itu melulu pencapaian akademik? Prestasi juga bisa kita capai dalam bidang lain.
Ternyata, banyak faktor yang menyebabkan seorang siswa dapat meraih prestasi. Faktor itu terutama berasal dari internal diri dan keluarga siswa.
Menurut dosen program studi psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Drs. I Made Rustika, M.Si, prestasi akademik remaja dipengaruhi lima variabel model teoritis yang saling terkait. Variabel-variabel tersebut adalah pola asuh autoritatif, intelligence factor g, efikasi diri, kecerdasan emosional, dan prestasi akademik.
"Faktor pola asuh autoritatif dinilai berperan sebagai faktor stimulus yang sangat menentukan perkembangan kecerdasan emosional seseorang," kata Made Rustika.
Ketika mengikuti ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Made Rustika menjabarkan, seorang anak dapat menjadi individu yang mampu merasakan perasaan orang lain jika mendapat pengasuhan dengan menegakkan aturan secara konsisten yang disertai kasih sayang.
Anak tersebut, kata Made Rustika, akan dapat mengendalikan emosi secara terarah. Selain itu, dia juga memiliki motivasi berjuang untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Dalam disertasi berjudul "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Pada Remaja", Made Rustika menjelaskan, pola autoritatif juga memengaruhi pengembangan efikasi diri meski secara tidak langsung. Kecerdasan emosionallah yang memengaruhi pengembangan efikasi diri. Secara sederhana, efikasi diri diartikan sebagai pengetahuan tentang diri sendiri.
"Kemampuan mengenai gejolak emosi dan mengendalikan emosi mendorong terbentuk dan berkembangnya kepercayaan diri mampu menyelesaikan masalah (efikasi diri tinggi). Sedangkan faktor inteligensi g memengaruhi pencapaian prestasi akademik, namun tidak menentukan taraf efikasi diri," imbuh Made Rustika, seperti disitat dari laman UGM, Rabu (29/1/2014).
Dia menuturkan, banyak subyek penelitiannya memiliki taraf efikasi diri tinggi, namun taraf inteligensinya tidak tinggi. Dengan kata lain, kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik. (rfa)
Ternyata, banyak faktor yang menyebabkan seorang siswa dapat meraih prestasi. Faktor itu terutama berasal dari internal diri dan keluarga siswa.
Menurut dosen program studi psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Drs. I Made Rustika, M.Si, prestasi akademik remaja dipengaruhi lima variabel model teoritis yang saling terkait. Variabel-variabel tersebut adalah pola asuh autoritatif, intelligence factor g, efikasi diri, kecerdasan emosional, dan prestasi akademik.
"Faktor pola asuh autoritatif dinilai berperan sebagai faktor stimulus yang sangat menentukan perkembangan kecerdasan emosional seseorang," kata Made Rustika.
Ketika mengikuti ujian terbuka Program Doktor Ilmu Psikologi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Made Rustika menjabarkan, seorang anak dapat menjadi individu yang mampu merasakan perasaan orang lain jika mendapat pengasuhan dengan menegakkan aturan secara konsisten yang disertai kasih sayang.
Anak tersebut, kata Made Rustika, akan dapat mengendalikan emosi secara terarah. Selain itu, dia juga memiliki motivasi berjuang untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Dalam disertasi berjudul "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Pada Remaja", Made Rustika menjelaskan, pola autoritatif juga memengaruhi pengembangan efikasi diri meski secara tidak langsung. Kecerdasan emosionallah yang memengaruhi pengembangan efikasi diri. Secara sederhana, efikasi diri diartikan sebagai pengetahuan tentang diri sendiri.
"Kemampuan mengenai gejolak emosi dan mengendalikan emosi mendorong terbentuk dan berkembangnya kepercayaan diri mampu menyelesaikan masalah (efikasi diri tinggi). Sedangkan faktor inteligensi g memengaruhi pencapaian prestasi akademik, namun tidak menentukan taraf efikasi diri," imbuh Made Rustika, seperti disitat dari laman UGM, Rabu (29/1/2014).
Dia menuturkan, banyak subyek penelitiannya memiliki taraf efikasi diri tinggi, namun taraf inteligensinya tidak tinggi. Dengan kata lain, kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik. (rfa)
Komentar
Posting Komentar